Definisi cinta memang gak rumit tapi kenapa kalau dijalani itu serasa berat banget jo, apalagi orang seperti saya yang katanya gak punya hati, hiks.
Ya, walaupun dicap gak punya hati tapi aku bisa mencintai kok, buktinya aku bisa mencintai kamu, kamu iya kamu yang baca ini.
Ya, walaupun dicap gak punya hati tapi aku bisa mencintai kok, buktinya aku bisa mencintai kamu, kamu iya kamu yang baca ini.
Setelah mencoba menutup hati beberapa tahun, akhirnya saya memberanikan diri untuk jatuh cinta kembali, bruaakkkk. Memang benar kata pepatah jawa “Witing Tresno Jalaran Soko Kulino” kalau diartikan dalam Bahasa Indonesia artinya “Cinta tumbuh karena terbiasa”. Jika kita telaah lagi maksud dari pepatah tersebut, bisa kita ambil garis besarnya bahwa cinta itu akan tumbuh karena terbiasa, terbiasa chattingan contohnya.
Sebenarnya sedikit bingung mau dimulai darimana cerita ini, karena sekejap lupa kapan pertama kali kita jumpa -hah ‘kita?’ lo aja kali. Ya, ‘kita’ memang dipertemukan setiap hari, perlakuanmu terhadapku beda, mungkin itu yang membuat hatiku tumbuh kembali. Perlakuanmu membuatku tertarik untuk membuat cerita baru. Anggap saja baru membuat kerangka cerita eh lupa gak ke-save. Saya kedapatan kabar kalau doi itu sudah punya pacar dan saya mencoba mengklarifikasi ke-doi, ternyata benar adanya, hikssssss.
Pada saat itu juga aku langsung memutuskan untuk menjauhi doi, soalnya aku takut karma . Seiring berjalannya waktu, doi udah putus tuh sama pacarnya. Wah kesempatan nih untuk melanjutkan cerita yang gak ke-save. Berjarak kira-kira satu bulan setelah doi putus sama pacarnya, aku memberanikan diri untuk ngungkapin perasaan ke-doi, doi bilang butuh waktu untuk mengenalku lebih dalam. Yaudah aku tungguin sambil sebat. Eh, sebat belum habis, doi udah ada jawaban aja, lah ternyata aku nya aja sebat tapi ketiduran 2 hari. Doi bilang kalo doi meng-iya-i pernyataanku. Oh aku sangat biasa aja, soalnya aku udah tau jawaban apa yang dipilih -wkwkwkwk shombonk amhat.
Hubungan ‘kita’ terbilang lancar-lancar saja selama berhari-hari. Dan disini titik puncak lancar-lancar saja itu terjadi. Doi bilang kalau doi itu kelingan mantannya dan terpaksa mutusin aku begitu saja. Humor sekali ya hidupku. Katanya dia tuh masih gak bisa ngelupain mantannya dan terpaksa ninggalin aku begitu saja dengan dalih biar aku gak tersakiti. Ya memang aku gak tersakiti kok, aku malah guyu banter.
“Yaudah gpp, besok kita coba lagi” semakin bertambahnya umur semakin banyak yang di-gpp-in. Ya, memang putus cinta itu gak seenak jatuh cinta, tapi ya masak kita mau yang enak-enaknya aja, pahitnya juga dong! Seenggaknya aku mau berterimakasih buat doi, karena doi udah banyak ngajarin aku. Yang semula mageran sekarang berubah jadi sedikit mageran.
Bersedihlah untuk ungkapkan amarah, kalau kata Hindia “Bersedihlah secukupnya, nanti kita evaluasi”, -thanks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar